Thursday, January 15, 2015

Nasi dan Beras

Makanan pokok orang Indonesia yang paling umum adalah nasi. Makan apapun belum disebut makan kalo ga pake nasi *khas orang Indonesia banget*. Buat anak kost yang ga mau rugi, nasi adalah segalanya *lebay*. Biasanya tiap kali makan di warung dia akan mengambil nasi dalam porsi besar (bahkan berlebih) dengan lauk yang ga nyampe setengah porsi nasinya karena lauk-pauk lebih mahal harganya dibanding nasi. Ckckck, padahal kalo aja dia mau usaha masak nasi sendiri, dia bisa beli lauk lebih banyak dengan pengeluaran yang tetap atau bahkan lebih hemat.

Sekarang, harga nasi putih di warung-warung di Bandung rata-rata Rp 4.000 per porsi. Sedangkan beras curah paling mahal di pasar sekarang harganya Rp 12.000 per kilogram. Dimana porsi sekali makan tiap orang rata-rata 100 gram (rata-rata porsi warung) hingga 180 gram (1 gelas beras penuh) beras. Sehingga dari 1 kilogram beras cukup untuk 5-10 porsi dengan kisaran harga Rp 1.200 - Rp 2.400 per porsi. Sangat hemat bukan bila dibandingkan dengan beli nasi di warung? Untuk 3x makan nasi di warung saja kita sudah mengeluarkan Rp 12.000 yang dengan uang segitu seharusnya sudah bisa makan 10x dengan porsi yang sama atau 5x makan dengan porsi hampir 2x lipatnya.

Menurut pengamatan saya, varietas beras putih yang paling umum dijual di pasaran adalah beras Setra Ramos (IR 64), Pandan Wangi, dan Rojelele. Ada juga jenis lain seperti beras merah dan beras ketan. Nasi dari beras merah buat saya rasanya terlalu kering dan 'seret' di mulut, namun karena mengandung lebih banyak serat dari beras putih ia banyak direkomendasikan dalam program diet sehat. Lebih lanjut mengenai pro dan kontra diet dengan beras merah silakan cek:

Beras ketan lengket dan lebih susah dikunyah dari beras biasa sehingga kurang cocok sebagai panganan sehari-hari. Penjelasan mengenai jenis-jenis beras di pasaran termasuk sifat lengketnya secara lebih rinci dijelaskan di http://kartikawindya.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-beras.html?m=1.

Nah, karena hal-hal di atas saya tidak menyarankan kamu untuk membeli kedua jenis beras tersebut terlebih lagi karna harganya yang lebih mahal dari beras putih! Harga beras merah yang paling murah yang saya temui di Borma Dago adalah dari merk Prima seharga Rp 14.700,00/kg dan harga beras ketan paling murah juga dari merk yang sama seharga Rp 21.300,00. Gak cocok untuk anak kost yang mau berhemat haha.

Berdasarkan survei saya ke Pasar Simpang Dago beberapa hari lalu, beras putih curah yang paling bagus di Toko Sindang Sari 1 adalah beras Pandan Wangi seharga Rp 12.000,00 per kilogram dan beras Setra Ramos dengan harga Rp 10.600,00 dan Rp 11.200,00 per kilogram. Dua macam kualitas beras Setra Ramos ini menurut saya sih tidak terasa perbedaannya, rasanya sama-sama saja. Kalo di Borma Dago ga ada beras curah, yang ada beras bermerk yang sudah dikemas dalam plastik atau karung mulai dari berat 1 kg. Harganya pun beberapa ratus sampai beberapa ribu rupiah lebih mahal dari di pasar. Merk yang banyak dijual di Borma Dago saat ini yaitu Prima, Budi Asih, dan Riso. Beras organik Ciherang juga dijual disini.

Sekarang mari kita jabarkan harga porsi nasi berdasarkan jenis beras di Pasar Simpang dan harga nasi di warung.

Harga beras Pandan Wangi/kg: Rp 12.000,00
Jumlah porsi/kg: 5-10 @100-180 gram
Harga per porsi: Rp 1.200,00 - Rp 2.400,00

Harga beras Setra Ramos I/kg: Rp 11.200,00
Jumlah porsi/kg: 5-10 @100-180 gram
Harga per porsi: Rp 1.120,00 - Rp 2.240,00

Harga beras Setra Ramos II/kg: Rp 10.600,00
Jumlah porsi/kg: 5-10 @100-180 gram
Harga per porsi: Rp 1.060,00 - Rp 2.120,00

Harga nasi di warung/porsi: Rp 4.000,00

Jadi, kamu pilih menanak nasi sendiri atau beli di luar? Kalo udah yakin mau bikin sendiri coba klik http://nyata.co.id/rekarasa/trik-memasak-beras/ untuk belajar macam-macam teknik memasaknya! ;)

3 comments: